Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu").
- Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
- Bank Dunia melansir konsep ECO2 City yaitu kota bermutu ekologi dan ekonomi yang sama baik. Syaratnya:
- Kota ekologi bila perencanaan dan pengelolaan lingkungan baik dan warga menjadi sejahtera, didukung oleh…..
- Kota ekonomi yang membuka kesempatan luas dan bermutu bagi warga melalui pemanfaatan prasarana dan sarana kota bagi semua secara berkelanjutan dengan perhatian pada warga lapis bawah….
- Kota yang ditujukan untuk dan oleh manusia (berkemanusiaan). Ciri humane bukan sekedar kasihan dan sejenisnya, tetapi dijaminnya peluang semua berhak ada dikotanya, serta ada kebebasan mengaktualisasikan diri
- Diperlukan kota berkecerdasan (intelektual) tinggi, inovatif dan siap berkompetisi secara fair.
- Humane menjamin tak ada diskriminasi serta inklusif yang dinamis bagi semua
- Kota kompetitif yang ditentukan dari tinggi atau rendah intelektualitas warga dipandu budaya dan iman
- Kebhinekaan dalam kesatuan yang kooperatif, kompetitif dan saling mengajak menentukan daya saing kota
- Pernah ada Garden City (Ebenhezer H.) dan City with Garden (CIAM); pilihan kini ada garden + hutan + air =urban garden (lebih dari Kuala Kencana)
- Tantangan mendesak Kota Ekologis adalah air dan udara bersih, pengelolaan sampah dan sanitasi, bebas banjir (hujan dan laut) sampai tanah longsor/gerak.
- Kota dengan urban bio-diversity (penghijauan) dan sumber air, menjamin warga sehat, produktif dan inovatif.
- Kegiatan dan pola konsumsi boros, berdampak pada global warming dan perubahan iklim.
- Serasi-imbang di kawasan binaan (RTH, badan air, udara dan keaneka-ragaman hayati) terkait interaksi warga sebagai pemilik menjamin keberlanjutan.
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atausistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotikdan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an.Akan tetapi, ekologimempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Salah satu contoh kawasan Ekologis adalah Surabaya:
-> Kota ADIPURA Kencana = ECO2 City
Konsep ADIPURA yang digagas pada tahun 1984 pernah ditransformasi menjadi Bangun Praja(2002) namun kurang diterima, Rentang 25 tahun membawa perubahan drastis dari ramah lingkungan, berkelanjutan ke ekologis(kini).
ADIPURA atau kota mulia menuntut keutuhan dan kesatuan lingkungan bermutu dengan kesejahteraan yang berkemanusiaan yang cerdas dan bermartabat.. maka lahirlah yang namanya :
1. Kota MANUSIAWI (humane)
# Kota MEC=ekologis=ADIPURA #
Kota abad XXI oleh Sir Peter Hall: informasionalisasi, tertierisasi dan dislokasi, kini kota manusiawi, ekologis dan cerdas(MEC)
Pada bagan tiga lingkaran, besar lingkaran akan berbeda di tiap kota (tak sama) tergantung kondisi lokal. misalnya di Surabaya lingkaran Manusiawi lebih besar sedangkan di Kuala Kencana lingkaran Ekologisnya yang lebih besar dan seterusnya.
Menghadapi pemanasan global dan kota sebagai kontributor terbesar, maka lingkaran ekologis perlu besar untuk dapat menyesuaikan diri berada pada standar yang baik.
# MEC kota Indonesia XXI? #
Kota Abad XXI harus urbanized berprinsip MEC plus hutan, sungai besar, urban farming dan pelayanan kota yang bermutu
Kota menjadi bagian dalam sistem global yang menghilangkan segala batas sehingga perlu MEC yang disesuaikan kondisi lokal.
Sebagai pemilik kota, warga perlu ciri CLIC :
— Care, memperhatikan semua tanpa dikriminasi
— Leadership, mampu memimpin warga yang beragam
— Integrity, etika dan moral diri yang tinggi
— Competent, mampu mengelola kota
# SURABAYA Menuju Kota Abad XXI…..? #
Majalah FDI (Foreign Direct Investment) London menobatkan Surabaya sebagai Kota Masa Depan 2009-2010 yang kompetitif, murah dan mutu lingkungan hidup baik se-Asia Pasific,
Sulit ada “petani kota” tetapi (Surabaya) mengeksport (keluar kota) berton-ton cabe, ikan lele, belut, dan sebagainya
Surabaya menyediakan sekitar 100 pusat binaan PKL, 5 hutan-kota, busem di daerah tinggi, sungai untuk rekreasi dan wisata air, perbaikan kampung pusat kota menjadi makin asri.
Taman kota dibangun sampai pada skala kelurahan, ada hot-spot agar informasi dan puluhan CCTV lalu-lintas mudah diakses dari internet, dsb.
KOTA = warga saling membangun
Agar mutu ekonomi dan sosial warga efektif: ada pusat pembinaan PKL, puluhan pasar rakyat, ruang jual di mall yang disewa Pemkot guna dipakai warga secara cuma-cuma
Melalui CSR: ada modal, pelatihan dan pemasaran hasil binaan kampung unggul. Misal: pusat lontong, sabun, pertaniaan, batik, dsb.
PKL ditata bukan digusur walau bukan upaya mudah dan sederhana namun berhasil
“global warming yang menjadi masalah bersama, kota adipura yang MEC solusinya….!
berikut adalah beberapa data taman hijau yang ada kota SURABAYA :
INISIASI PROGRAM KONSEP
Sumber:
http://dekdun.wordpress.com/2011/05/30/surabaya-adipura-menuju-kota-ekologis/
http://dekdun.wordpress.com/2011/05/30/surabaya-adipura-menuju-kota-ekologis/
No comments:
Post a Comment